P5P2RA Angkat Materi Kesehatan Jiwa Remaja
Sleman (MTsN 6 Sleman) - Sebanyak delapan belas siswa Pembelajar Cepat yang diproyeksikan menyelesaikan belajar dalam waktu 2 tahun mengikuti penyuluhan dari ibu Dewi Prabasari, S.Psi. dari Puskesmas Mlati 1 tentang kesehatan remaja. Kegitan ini dilaksanakan di ruang aula asrama MTsN 6 pda pukul 12.30 WIB. Selain menjadi salah satu materi dalam kegiatan P5P2RA, kegitan ini juga untuk menumbuhkan semangat siswa untuk menjaga tubuh dan jiwa sehat.
Kepala MTsN 6 Sleman Jazim Kholis, S.Ag menyambut baik kegiatan penyuluhan kesehatan jiwa dan raga oleh ahli jiwa. "Acara seperti ini sangat tepat diberikan pada remaja seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan gangguan jiwa dan raga pada remaja. Nantinya para siswa diharapkan dapat mengedukasi apa yang mereka tahu tentang kesehatan jiwa dan raga pada orang lain," kata Jazim dalam sambutannya.
Dewi Prabasari menjelaskan bahwa Kesehatan jiwa dan raga sangat penting bagi remaja sebagai penunjang prestasi dan kehidupan selanjutnya. Dewi mengawali kegitan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan menarik seperti "apa itu bahagia?, Apa itu depresi, apa itu sehat jiwa/raga?". Para siswa menjawab semua pertanyaan Dewi dengan lugas sesuai dengan kemampuannya. "Gangguan jiwa itu stress atau depresi tidak jelas," kata Salman yang dibenarkan oleh Dewi dengan menambahkan penjelasan lebih lanjut.
Para siswa terlihat sangat antisias menerima penjelasan ahli psikolog dari Puskesmas Mlati 1 karena materi yg disampaikan sangat sesuai dengan kehidupan remaja. Salah satunya adalah tentang bullying. Dewi menjelaskan bahwa bullying bukan masalah sepele. Korban bullying bisa sampai pada taraf terganggu mentalnya bahkan sampai bunuh diri.
Dewi mengutarakan tentang perilaku menyimpang di masyarakat yang perlu diwaspadai seperti perilaku analsex, pedofilia, gangguan bipolar dsb. Dewi menyarankan agar para siswa tidak menutup diri apabila mengalami hal yang membahayakan jiwa. "Ceritakan segala keresahan kalian pada orang-orang yang bisa dipercaya seperti otang tua, guru atau guru BK agar segera teratasi permasalahannya," jelas Dewi.
Di akhir sesi, Dewi menjelskan tentang cyber bullying yaitu bullying dalam dunia maya yang dampaknya juga sangat mengerikan. Dewi mengakhiri paparan dengan menjelaskan bagaimana menjadi remaja cerdas dan tangguh yang mampu menghindari diri menjadi pelaku atau korban bullying. (luf).